Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kesultanan Siak Sri Inderapura. Di awal kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif Kasim II, merupakan Sultan Siak terakhir menyatakan kerajaannya bergabung dengan negara Republik Indonesia. Kemudian wilayah ini menjadi wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Siak. Pada tahun 1999 berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999, meningkat statusnya menjadi Kabupaten Siak dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura.
Secara geografis Kabupaten Siak terletak pada koordinat 10 16’ 30” — 00 20’ 49” Lintang Utara dan 100 54’ 21” 102° 10’ 59” Bujur Timur. Secara fisik geografls memiliki kawasan pesisir pantai yang berhampiran dengan sejumlah negara tetangga dan masuk kedalam daerah segitiga pertumbuhan (growth triangle) Indonesia - Malaysia - Singapura.(Wikipedia)
Banyak peninggalan budaya di Siak yang menunjukkan kejayaan kerajaan Siak Sri Inderapura di masa lalu. Salah satunya adalah cagar budaya Istana Siak. Istana Siak Sri Indrapura merupakan
kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa
pemerintahan Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908). Dibangun
oleh seorang arsitek Jerman yang bernama Van de Morte dengan gaya campuran
arsitektur kolonial dan Timur Tengah.
Istana ini berbentuk segi empat bersilang
dengan konstruksi dua lantai, yang mengadopsi arsitek Eropa dan Arab Melayu. Pada
setiap sudut Istana diperkuat dengan struktur tiang berbentuk bulat, pada
setiap puncaknya dihiasi dengan patung burung elang. Pintu dan jendela
berbentuk kubah dihiasi mozaik kaca dengan desain arab.
Lantai dasar terdiri dari enam
ruangan yang merupakan display dari kegiatan kerajaan di masa lalu, yakni
tempat menerima tamu kerajaan, diorama ruangan sidang, dan koleksi benda-benda
milik kerajaan.
Istana Siak (Tampak Depan)
Diorama Ruang Sidang
Ruang Jamuan
Lantai dua terdiri dari Sembilan
ruangan yang dulu berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sultan dan tamu-tamu
kerajaan ( konon raja sendiri mendiami bangunan di sisi kanan luar Istana, yang
sekarang dijadikan sebagai toko cendera mata). Dan untuk display foto-foto dan
koleksi benda-benda milik kerajaan.
0 comments:
Post a Comment