Arkeolog UI

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, November 21, 2014


Thursday, November 20, 2014

Pandeglang, Banten : My Journey

Menurut sejarah Pandeglang yang berasal dari kata “Pandai Gelang” yang artinya orang tukang atau tempat menempa gelang. Pendapat ini terutama dikaitkan dengan legenda Si AMUK yang konon kabarnya pada Zaman Kesultanan Banten, di Desa Kadupandak ada seorang tukang Pandai (tukang besi) yang termasyur pandai.
Tapi sayangnya Perjalananku ke Pandeglang ini bukan untuk menelusuri asal muasal nama Pandeglang, tapi untuk bekerja dan sebagai "bonusnya" aku mengabadikan pemandangan yang indah yang selalu terbentang di sekelilingku. Ada juga beberapa hal yang kurang menyenangkan, tapi that's a journey, even good or bad..
Oke sekarang kita mulai dari Pagelaran dulu..


Desa yang ku datangi adalah Tegal Papak dan Cibangkong, pemandangannya Woow.. indah banget, tapi jalan masuk ke desa Cibangkong harus melewati jalanan yang rusak, dalam kondisi tidak hujan saja air menggenangi lubang-lubang jalanan, bisa di bayangkan jika turun hujan?! mungkin seperti melalui track off road, jika tidak hati-hati bisa terperosok ke dalam lubang yang tidak nampak karena tertutup oleh genangan air.












 
Tapi pemandangan hijau di kiri kanan jalan membuat hati menjadi tenang, meresapi keteduhan yang disajikan oleh indahnya alam sekitar.
























Dari Pagelaran, perjalanan di lanjutkan ke Jiput, tepatnya ke Kp. Tenjolahang dan Kp. Babad Lor..
Di Tenjolahang masih banyak rumah penduduk yang masih terbuat dari kayu dan bambu berbentuk rumah panggung..














Sedangkan perjalan ke Kp. Babad Lor, harus melewati jalanan yang naik turun dan sepiiii, tapi viewnya Oke bangeet.. ;)















The next destination adalah Labuan, kelurahan Cigondang yakni  Kp. Karang Sari dan Kp. Lentera.
Di kampung Karang Sari rumah penduduk masih banyak yang terbuat dari bambu, dan signal TV sulit di dapat, sehingga mereka harus memasang Parabola di rumahnya.. (keren kan..?!)


Tapi semua keletihan terasa terbayar lunas saat sampai di Kp. Lentera, sebuah kampung nelayan yang lengkap dengan pelelangan dan pasar ikannya, berdampingan dengan pantai yang indah... Hmm saatnya bernarsis ria kawaaan... ;)














Banyak hal indah sepanjang perjalanan, foto-foto yang di buang sayang..
check it out.. !!!



































Oke deeh sampai di sini dulu kisah perjalananku ke Pandeglang, yang penuh suka dan duka...
next time i'll make a writing about another journey.. ( I hope.. a nice journey).. See U fellows.. :)

Saturday, November 8, 2014

Perjalanan ke Serang, Banten


Tak terasa sudah seminggu lebih aku berada di Serang, melakukan survey tentang air bersih disana. Banyak hal baru yang ku tahu, salah satu yang pasti adalah udaranya yang panas, selain sedang musim kemarau disana banyak industri, juga pembangunan perumahan yang terus berlangsung, membuat kondisi jalanan menjadi bertambah gersang.


Tapi Tuhan Maha Baik, di sela-sela kekeringan yang ada, aku masih bisa menyaksikan keindahan alam saat matahari terbenam. Begitu indah dan syahdu.


Diantara tanah tandus pun, senja selalu nampak cantik..


Dan ada juga beberapa petak sawah, yang dapat menyejukan mata di sana..

 
Namun perjalanan ke Padarincang mengubah gambaranku tentang kota Serang yang gersang, sepanjang jalan dikelilingi oleh gunung, sejuk terasa bagai di Bogor.


Semua yang ku lihat dan kurasakan, menampakan betapa Allah swt maha Agung atas segala ciptaanNYA, dan aku amat terasa bagaikan sebutir debu yang ada di dalamnya..
29 Oktober - 5 November 2014