(Hanya yang mau bahagia boleh baca..!!)
“Duuh.. bosen deh, kok kayanya hidupku flat aja. Tiap hari beginiii aja..”, keluh seorang ibu rumah tangga.
Ada lagi, “Hadeeh.. capek gue, harus kerja kantor, ngurusin rumah, anak, suami. Jenuh banget rasanya”, sang wanita karir berucap.
Sering dengar kan keluhan seperti itu? Bahkan, bukan ngga mungkin kita juga sering ngeluh seperti itu ya? Hehehe…
Wajaaar.. jika kita para emak-emak sering ngeluh seperti itu. Jenuh, capek, bosen seringkali numpuk jadi satu. Tapi daripada berkeluh kesah lebih baik kita coba hal lain yang bisa "menyalurkan" kejenuhan itu. Pernah dengar istilah ‘Aktualisasi diri’ kah? Kalau belum, kita simak sebentar yuk tulisan ini…
Tokoh psikologi Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistic, mengatakan bahwa Aktualisasi Diri adalah salah satu kebutuhan manusia, menjadi daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia.
Sebelum sampai pada tahap kebutuhan Aktualisasi diri, ada beberapa tahapan kebutuhan yang umumnya akan dialami terlebih dulu, yaitu : Kebutuhan fisiologis/dasar, rasa aman, dicintai dan disayangi, dihargai, dan terakhir aktualisasi diri. Di sini kita hanya akan batasi untuk membahas tentang kebutuhan aktualisasi diri saja yaa..
Naah, sekarang kenapa sih emak-emak jelita dan lolita harus mengaktualisasikan dirinya?
Dear Emak-emak Jelita (jelang limapuluh tahun) ataupun Lolita (lolos limapuluh tahun) udah waktunya menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik. Bukan bertujuan untuk menyenangkan orang lain, tapi untuk menyenangkan dan membuat rasa nyaman untuk diri sendiri. Tapiii… dampaknya pun akan membuat orang lain senang dan nyaman saat berada bersama kita lhoo..
Caranya gimana?
Ini ada beberapa tips agar bisa menjadi pribadi yang beraktualisasi diri...
1. Spontanitas
Berprilaku dan bertindaklah secara spontan, karena spontanitasmu bisa menunjukkan karakter aslimu. Dari sini kita akan belajar untuk memperbaiki kekurangan dan akan yang ada dan semakin mengembangkan sisi positif diri kita. Bertindak spontanlah pada hal-hal yang bersifat kebajikan, misalnya menjenguk orang sakit, membantu teman yang sedang kesulitan, memuji dengan hati, bersimpati dengan tulus, dan lain lain.
2. Menjalani kehidupan secara alami
Setiap orang punya jalan hidup yang berbeda-beda, ngga akan ada yang sama persis. Jadi lakonilah kehidupan sehari-harimu seperti yang sudah digariskan oleh Tuhan. Terimalah dengan besar hati dan lapang dada atas kehidupan saat ini. Bersyukurlah, bahwa Tuhan masih memberi nikmat sehat sehingga banyak kebajikan yang masih bisa kita lakukan untuk anak, suami, saudara, teman dan juga sesama. Yang pada akhirnya, semua itu akan menjadi bekal untuk akhirat kelak.
3. Mampu menjadi diri sendiri serta tidak berpura-pura
Ngga perlu malu untuk menjadi diri sendiri. Janganlah takut dengan persepsi orang lain tentang diri kita. Satu hal yang perlu diingat, bahwa apa yang kita lakukan, akan kita pertanggung jawabkan langsung pada Tuhan, bukan pada orang lain. Selagi kita yakin bahwa yang kita lakukan baik dan tidak merugikan orang lain, lakukanlah!. Biar saja orang lain menganggap kita rendah, hina, bodoh, miskin, sok cantik, sok kaya atau apapun. Penilaian orang lain sifatnya semu belaka, jangan biarkan itu mempengaruhimu. So, just be yourself!!. Teman yang menerimamu apa adanya itulah teman sejatimu, begitu juga sebaliknya.
4. Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile).
Mengeluh ngga dilarang, tapi baiknya gantilah keluhanmu dengan canda. Selain menghibur orang lain juga bisa meringankan beban kita. Buat lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi), ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
5. Ber-sosmed dengan bijak
Gunakanlah akun Facebook atau Instagram mu dengan bijak. Jangan suka mengeluh di sosmd tapi belajarlah untuk menulis hal-hal yang bermanfaat buat orang lain. Perbanyaklah teman yang berkarya dan percayalah bahwa semangat mereka akan menular padamu.
6. Mencoba Hal Baru
Ada banyak hal yang belum sempat kita lakukan di waktu lalu, sekaranglah saat yang tepat untuk mencobanya. Sesuaikan dengan passion mu sehingga kamu bisa mengerjakannya dengan rasa bahagia.
“Duuh.. bosen deh, kok kayanya hidupku flat aja. Tiap hari beginiii aja..”, keluh seorang ibu rumah tangga.
Ada lagi, “Hadeeh.. capek gue, harus kerja kantor, ngurusin rumah, anak, suami. Jenuh banget rasanya”, sang wanita karir berucap.
Sering dengar kan keluhan seperti itu? Bahkan, bukan ngga mungkin kita juga sering ngeluh seperti itu ya? Hehehe…
Wajaaar.. jika kita para emak-emak sering ngeluh seperti itu. Jenuh, capek, bosen seringkali numpuk jadi satu. Tapi daripada berkeluh kesah lebih baik kita coba hal lain yang bisa "menyalurkan" kejenuhan itu. Pernah dengar istilah ‘Aktualisasi diri’ kah? Kalau belum, kita simak sebentar yuk tulisan ini…
Tokoh psikologi Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistic, mengatakan bahwa Aktualisasi Diri adalah salah satu kebutuhan manusia, menjadi daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia.
Sebelum sampai pada tahap kebutuhan Aktualisasi diri, ada beberapa tahapan kebutuhan yang umumnya akan dialami terlebih dulu, yaitu : Kebutuhan fisiologis/dasar, rasa aman, dicintai dan disayangi, dihargai, dan terakhir aktualisasi diri. Di sini kita hanya akan batasi untuk membahas tentang kebutuhan aktualisasi diri saja yaa..
Naah, sekarang kenapa sih emak-emak jelita dan lolita harus mengaktualisasikan dirinya?
Dear Emak-emak Jelita (jelang limapuluh tahun) ataupun Lolita (lolos limapuluh tahun) udah waktunya menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik. Bukan bertujuan untuk menyenangkan orang lain, tapi untuk menyenangkan dan membuat rasa nyaman untuk diri sendiri. Tapiii… dampaknya pun akan membuat orang lain senang dan nyaman saat berada bersama kita lhoo..
Caranya gimana?
Ini ada beberapa tips agar bisa menjadi pribadi yang beraktualisasi diri...
1. Spontanitas
Berprilaku dan bertindaklah secara spontan, karena spontanitasmu bisa menunjukkan karakter aslimu. Dari sini kita akan belajar untuk memperbaiki kekurangan dan akan yang ada dan semakin mengembangkan sisi positif diri kita. Bertindak spontanlah pada hal-hal yang bersifat kebajikan, misalnya menjenguk orang sakit, membantu teman yang sedang kesulitan, memuji dengan hati, bersimpati dengan tulus, dan lain lain.
2. Menjalani kehidupan secara alami
Setiap orang punya jalan hidup yang berbeda-beda, ngga akan ada yang sama persis. Jadi lakonilah kehidupan sehari-harimu seperti yang sudah digariskan oleh Tuhan. Terimalah dengan besar hati dan lapang dada atas kehidupan saat ini. Bersyukurlah, bahwa Tuhan masih memberi nikmat sehat sehingga banyak kebajikan yang masih bisa kita lakukan untuk anak, suami, saudara, teman dan juga sesama. Yang pada akhirnya, semua itu akan menjadi bekal untuk akhirat kelak.
3. Mampu menjadi diri sendiri serta tidak berpura-pura
Ngga perlu malu untuk menjadi diri sendiri. Janganlah takut dengan persepsi orang lain tentang diri kita. Satu hal yang perlu diingat, bahwa apa yang kita lakukan, akan kita pertanggung jawabkan langsung pada Tuhan, bukan pada orang lain. Selagi kita yakin bahwa yang kita lakukan baik dan tidak merugikan orang lain, lakukanlah!. Biar saja orang lain menganggap kita rendah, hina, bodoh, miskin, sok cantik, sok kaya atau apapun. Penilaian orang lain sifatnya semu belaka, jangan biarkan itu mempengaruhimu. So, just be yourself!!. Teman yang menerimamu apa adanya itulah teman sejatimu, begitu juga sebaliknya.
4. Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile).
Mengeluh ngga dilarang, tapi baiknya gantilah keluhanmu dengan canda. Selain menghibur orang lain juga bisa meringankan beban kita. Buat lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi), ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
5. Ber-sosmed dengan bijak
Gunakanlah akun Facebook atau Instagram mu dengan bijak. Jangan suka mengeluh di sosmd tapi belajarlah untuk menulis hal-hal yang bermanfaat buat orang lain. Perbanyaklah teman yang berkarya dan percayalah bahwa semangat mereka akan menular padamu.
6. Mencoba Hal Baru
Ada banyak hal yang belum sempat kita lakukan di waktu lalu, sekaranglah saat yang tepat untuk mencobanya. Sesuaikan dengan passion mu sehingga kamu bisa mengerjakannya dengan rasa bahagia.
Tunjukan pada dunia, inilah dirimu yang sekarang !!Selamat mencoba yaaa… :)
0 comments:
Post a Comment