Masa kuliah, apalagi kuliahnya di Jurusan Arkeologi, itu identik dengan jalan-jalan. Ga boleh lihat tanggal merah di kalender, pasti sudah ada jadwal ‘perjalanan’. Yang dimaksud ‘perjalanan’ di sini adalah pergi keluar kota, untuk studi di situs-situs purbakala. Sekedar informasi, Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala, untuk mengetahui kebudayaan nenek moyang kita di masa lalu. Sehingga kita bisa belajar dari sejarah masa lalu.
Hasil perjalanan biasanya kutulis menjadi sebuah artikel. Karena kebetulan aku adalah salah satu redaksi di majalah jurusan. Namanya majalah ‘Romantika Arkeologia”. Bertugas di sini selama dua tahun.. Majalah ini membantu teman-teman lain yang mencari data untuk penulisan tugas, skripsi atau membaca laporan perjalanan. Mengetiknya masih menggunakan mesin tik manual, dengan kertas carbonizelhoo... Oh iya, aku kuliah di Arkeologi FSUI. Tercatat sebagai mahasiswi angkatan 198 dan lulus tahun 1991 (jangan kaget lho bacanya, karena mungkin ada yang belum lahir ya…).
Setelah lulus kuliah, kesibukan bekerja (di bidang non-arkeologi), menikah, dan mengurus anak, membuatku lupa atau tak sempat menyalurkan hobi menulisku. Tak terasa, usiaku kini sudah 47 tahun. Bahasa gaulnya adalah “Emak-emak JELITA” , artinya “ibu-ibu Jelang Lima puluh Tahun” hehee. Kedua putriku sudah tumbuh menjadi remaja. Mereka kuliah di ITB Bandung dan kost di sana.
Dua tahun belakangan ini, aku bekerja di bidang komunikasi publik. Pekerjaan yang menangani kegiatan-kegiatan publik yang berhubungan dengan kebudayaan. Salah satu program public yang kukerjakan bersama tim namanya Love or Lost. Yang menjadi target audiencenya adalah anak-anak muda, tujuannya agar mereka mau mencintai Warisan Dunia. Selain itu aku juga melakukan penulisan kajian revitalisasi museum, penulisan panel-panel museum juga pameran. Bahkan harus sering bepergian keluar kota. Terutama ke tempat-tempat yang ada benda-benda peninggalan budayanya. Bagai ditarik kembali oleh mesin waktu, aku terlempar ke masa laluku lagi, saat kuliah di Arkeologi dulu. Menyenangkan sekali…
Namun, alangkah sayangnya jika pengalaman yang kumiliki, perjalanan yang kulakukan, berhenti hanya pada diriku saja. Aku ingin berbagi dengan orang lain, lewat tulisan dan juga foto. Sehingga mereka bisa tahu ‘dunia lain’ di luar kehidupan sehari-hari mereka. Namun aku merasa kemampuan menulisku amatlah minim. Banyak hal yang ingin kucurahkan, tapi sulit untuk menuangkannya ke dalam satu bentuk tulisan yang menarik. Karena itu aku harus belajar menulis lagi. Oh iyaa, aku juga menjalankan bisnis online namanya TaskaroIshi. Tagline yang kupilih agalah ‘karena tas punya cerita’. Itu juga menjadi alasanku mengapa aku harus belajar menulis.
Alhamdulillah, ada Kelas Menulis Online, yang bisa membantuku untuk belajar menulis. Dan bisa dilakukan tanpa harus datang ke kelas. Para mentornya masih muda, imut-imut dan juga ganteng lhoo… Harapanku, semoga aku bisa membuat tulisan yang bagus dan bermanfaat. Bisa menjadi inspirasi, referensi dan motivasi bagi yang membacanya. Karena aku yakin suatu ketulusan, bisa menjadi sebuah tulisan . Anak-anakku selalu memberi dukungan, dan bilang “Semangaaat Mamaa !!!.” It’s a lovely word J
|
Situs Megalitik Gunung Padang |